Bagaimana kabarmu sekarang?
Dimana kamu sekarang?
Apakah kamu ingat aku?
Hmm....sepertinya tidak:')
Kamu yang sudah membuatku terbiasa karna hadirnya dirimu disetiap hariku.
Tapi sekarang, kamu jugalah yang tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa memberiku kabar sedikitpun.
Aku sabar. Dan akan selalu sabar menunggumu.
Ya. Memang konyol.
Tapi ini keputusanku.
Ini prinsipku.
Ini kata hatiku.
Bukan logikaku.
Jadi, apapun yang terjadi nanti itu adalah resiko yang "harus" aku terima.
Apa lagi yang hars aku lakukan agar kamu percaya bahwa aku benar-benar tulus padamu?
Iya, aku memang tidak secantik dia yang kamu sukai.
Lalu, apakah tingkat rasa sayang seseorang diukur dari kecantikan parasnya?
Cantik paras belum tentu cantik hati, bukan?
Maaf aku terlalu sayang kamu.
Maaf aku selalu merindukanmu.
Maaf aku selalu mengganggumu.
Maaf aku selalu kefikiran tentang kamu.
Maaf aku selalu memperhatikanmu diam-diam.
Dan maaf jika semua itu salah menurutmu.
Tapi, itu semua terjadi dengan sendirinya.
Meluap sesuka hatinya.
Mengalir seperti arus air.
Jika kamu bisa membuatku sesayang ini sama kamu tanpa kamu merespon perasaanku, berarti kamu harus mengajari bagaimana caranya untuk melupakanmu.
Seandainya aku diberi waktu untuk berbicara berdua denganmu, izinkan aku untuk mengungkapkan rindu yang terpendam ini.
Ya. Aku yang selal merindukanmu tanpa mampu mengungkapkannya :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar